Kamis, 21 November 2013

Pandangan pribadi mengenai seks di luar nikah



Sebuah trit dari forum bernama Kaskus mengusik gue untuk menulis tulisan ini, yah kalo mau liat ini link ke trit-nya: http://www.kaskus.co.id/thread/521301a419cb170106000001/cewek-yg-mau-mau-aja-ml-sama-pacarnya-itu-p3lacur-gratisan/102.
Dari trit tersebut, penulis dengan galaknya menyebut perempuan-perempuan yang menyerahkan keperawanannya kepada pacarnya merupakan tindakan yang lebih ”murah” dari pelacur, karena mereka ibarat kata “pelacur pribadi”, pemuas seks yang gratis. Meskipun penulis trit tersebut agak sedikit nyeleneh, dia punya dasar dan argumentasi yang tepat dalam mengidentifikasi kasus tersebut, namun gue gak akan ngebahas lebih jauh untuk trit tersebut sama aja kayak review dong… tugas kuliah udah banyak masih aja review artikel begituan haha. Gue di sini mau berpendapat mengenai sikap gue tentang fenomena yang coba dijelaskan oleh penulis dalam trit tersebut (kalo mau liat isi trit-nya udah aa kasih link ya tinggal liat aja).
Kalo ngomongin masalah beginian pake perspektif agama Islam yah jelas udah dinistai banget sama Allah SWT lewat hukum-hukumnya, bahkan hukuman rajam (ditimpukin batu tapi badan dikubur setengah) mengancam sebagai ganti hukuman di neraka (pokoknya gue nangkepnya hukuman ini kalo udah diberlakukan di dunia, di akhirat udah gak perlu diberlakukan lagi). Tapi karena gue anaknya gak relijius-relijius amat dan males pake perspektif keilmuan, gue mau nulis tentang pandangan gue pribadi. Gak muna juga sih gue kalo ngeliat cewek cantik lewat dan kebetulan badannya bagus pasti punya pikiran-pikiran kotor (not to mention mereka biasanya pake pakaian yang “mengundang”) atau gw juga sempet kepiran mau ngerasain sensasi-sensasi dari seks yang menurut semua media yang gw baca dan lihat merupakan “kenikmatan dunia”. Menurut gw itu sih masih wajar kalo masih normal, kecuali lo maho atau aseksual mah itu masih dimaklumin. Tapi meski begitu gue sebisa mungkin menghindari segala bentuk kemesuman tersebut sampai gue nikah karena gue selalu punya pemikiran old-school sejak kecil kalo hal-hal tersebut itu sakral, butuh ikatan yang resmi dan juga tanggung jawab yang besar. Man, gue udah umur kepala dua harus pelan-pelan menjadi “pria” gak boleh stuck di kategori “cowok” mulu. Alasan kedua gue mikirin nanti pas posisi gue jadi orang tua dan udah punya anak perempuan, pasti bakalan sakit hati kan kalo anak gue ternyata mempraktekkan seks di luar nikah sama pacarnya, jangankan sampe seks, dipegang-pegang cowok kaga jelas aja mungkin gak rela gue.  Mungkin lebih mudah kalo lo punya saudara perempuan, tapi karena gue gak punya itu jadi dasar pemikiran gue.
Gak mau nge-judge orang yang mempraktekkan seks diluar nikah sih, pada hamil juga bukan urusan gue sebenernya. Gak muna juga sebenernya gue juga nyari pacar dan gak sok suci juga dengan mengampanyekan zero-interaction antara laki-laki dan perempuan, tapi yang pasti gue mau ketika pasangan gue di masa depan ngasih tau kalo dia hamil, kita berdua mengangis bahagia akan memiliki keturunan untuk melengkapi kebahagiaan kita. Bukannya badan panas dingin gelisah terus nyari dukun aborsi buat ngebunuh calon anak yang gak punya salah dan setelah melakukan perbuatan tersebut menyesal di kemudian hari.

New entry



It’s been awhile since I write in my blog, well I think I’ve just got distracted by things that prevent me to do productive activities haha. Yes, I’m on the last term of my university career, a several bunch of classes and the final boss, I would graduate and would be adding 3 letters in my name, SIP. As you can see, my college career is rather being below average, but I never really regret it (only a bit, about 5% haha). People call me stupid, I don’t care. Well maybe when I first got into this so called number one university in Indonesia, I was very determined and motivated, but then I lost the reason why I should maintain such spirit, and after years of attending classes and doing assignments, it revealed that I don’t like these kinds of thing. Everyday doing such boring things like reading books about research talking about anyone else’s theories rather than them own and doing papers about phenomenon with so called academic way of writing, boo it’s really boring! For some people it’s their lives, they love to do it, but not me, I’m just completely not into it. The other justification is, the main reason I got here is because I had to prove to everyone that I’m not a mere looser that day, so I studied days and nights to fight and prove these kinds of thing. I would really like to maintain those spirits but 21 years of living I realized something about a life I should carry on, I don’t have to do things I don’t like.
I once thought that I don’t have any passion, it really making scared out of me since passion is what defines you, what makes you a human being, what makes you stay alive. Then I re-thought about things I really fallen in love with since I was a little kid, it’s in the motion pictures. My parents are entertainment business practitioner, my father works on TVRI, the first TV station in Indonesia and he also a music video director specially dangdut music videos. My mother in the other hand is an artist manager, she manages artist activities and administration things and got money from the percentage of the money the artist make, but she doesn’t have the official label yet, she’s just an agent but she still planning for creating a legit label so the profit would be multiplied. From the description above, as a kid who used with entertainment managing business, I grow interest in it, the money raised from that business is not bad at all, it could manage my parents to run a family, the works also aren’t really that complex such as doing boring researches and other complex jobs outside there. But I want to step much forward than my parents, I want to be a movie director. Since I was a baby, my parents are moviegooers, they brought me to the cinema at least once in a month, they’re movie lovers (even though my father lost interest in it) it grows my interest in it. Maybe as an amateur, It’s pretty hard for me to start over, to write scripts, to think about details, and a story that worth being an artistic movie, but I’m not giving up yet, I would do my best to learn and eventually be great like Fincher, Nolan, and Quaron, top 3 my all time favorite!!!

New blog

blog baru coy... yang riduch.blogspot lupa password. yah sekalian membuka lembaran baru dengan entri-entri baru sih, tsahhh