Kamis, 09 Januari 2014

Sepasang Kaos Kaki Hitam

Yap, tulisan ini gue buat setelah gue baca cerita dari forum H2H di kaskus dengan judul "sepasang kaos kaki hitam". Salah sih sebenernya baca cerita ginian, ada tugas esai deadline besok yang progress-nya 0%, padahal kebiasaan gue abis baca sebuah karya fiksi ya selama beberapa saat bakalan tenggelam di dunia tersebut, kira-kira 2 harian lah baru normal lagi hehehe. Yah itung-itung tulisan ini buat pemanasan nulis esai tersebut.

Secara overall, cerita ini menceritakan tentang Ari, seorang pegawai yang sedang merintis karirnya pasca lulus kuliah di daerah Karawang. Yap orang tersebut sebenernya biasa-biasa aja kayak pegawai rendahan awal merintis lainnya, namun dia punya kelebihan yaitu sangat humoris. Pada malam pertama dia ngekos di daerah Karawang itu, di sebrang kamar kosannya ada penghuni cewek misterius yang membuka pintu kamarnya dan memakai pakaian mencolok, yaitu kaos kaki panjang berwarna hitam di atas lutut yang tidak umum dipakai orang. Ari lalu berkenalan dengan Indra yang berkamar di sebelahnya dan mereka tidak butuh waktu lama menjadi teman dekat. Setalah itu Indra mengenalkan Ari ke temannya bernama Echi dan mereka saling suka dan akhirnya pacaran. Namun tidak lama berselang Echi meninggal dunia dan menyisakan kesedihan mendalam buat Ari. Beberapa saat kemudian, muncul darah dari kamar cewek misterius di seberang kamar Ari, Ari dan Indra menolong cewek tersebut dan mereka bertiga berkenalan dan akhirnya menjadi sahabat seiring berjalannya waktu. Cewek misterius tersebut bernama Mevally dan biasa dipanggil Meva, yang ternyata memiliki kecanduan pada rasa sakit, sehingga sering melukai diri sendiri. Meva memakai kaos kaki hitam panjang dan stocking hitam untuk menutupi bekas luka yang ada di kakinya. Seperti kisah cinta lain, akhirnya Ari yang tadinya menganggap aneh Meva mulai bersimpati pada gadis ini dan merekapun mulai dekat. Meva yang ternyata periang mengisi hidup Ari yang sempat depresi akibat ditinggal Echi, sedangkan Ari yang humoris dan filosofis membantu Meva dalam mengisi kehidupannya yang ternyata dipenuhi kesepian yang amat mendalam. Lalu ada karakter bernama Lisa yang sangat menyukai Ari.

Secara garis besar itulah cerita dari buku tersebut, ada 3 hal inspiratif yang saya dapat dari buku ini, yang pertama ialah filosofi bidak pion yang menyatakan sosok Meva sama seperti pion, dianggap tidak begitu berguna, dipandang sebelah mata dan kerap dikorbankan. Namun, pion tersebut, setelah melewati cobaan dan melangkah ke kotak terakhir, akan berubah menjadi bidak lain: baik benteng, peluncur, kuda, dan menteri. Ya, pion tersebut akhirnya dianggap setelah bertransformasi. Meva dalam cerita ini akhirnya berhasil menjadi menteri setelah berhasil menyelesaikan kuliahnya dan menjadi sosok orang yang berbeda dan tidak lagi memiliki penyakit suka menyakiti diri sendiri, begitu juga Ari yang akhirnya dipromosikan ke perusahaan yang lebih besar.
Filosofi kedua iyalah tentang seorang pelukis yang pelukisnya dirusak Tuhan. Tuhan merusak lukisan tersebut karena berpendapat bahwa ada lukisan yang lebih baik yang bisa dibuat lukisan tersebut. Filosofi ini diberikan Ari kepada Lisa yang sangat menyukainya namun Ari tidak dapat menerima perasaan Lisa karena sangat mencintai Meva.
Lalu tentang memori. "Mengapa memori itu terasa manis dan indah?" "Karena hanya terjadi sekali itu yang membuatnya spesial." memori memang sesuatu yang spesial, sungguh itu aja yang bisa gue tulis.

Dari novel ini gue jadi bersyukur selama momen kuliah gak menemukan orang yang bener-bener meninggalkan memori yang berkesan kayak Ari dan Meva. Gila aja, selama 4 tahun kenal deket banget akhirnya mereka harus berpisah gara-gara masalah klasik dalam kisah percintaan tragis, yaitu agama. Ari akhirnya memutuskan buat tidak lagi berhubungan dengan Meva dan menikah dengan orang lain karena tidak mampu untuk menyelesaikan masalah keyakinan tersebut. Wah padahal pas masih sekosan setiap hari mereka ketemu dan sering tidur bareng (bukan sex tapi), berbagi keluh kesah bareng, wah gak kebayang kalo gue diposisi gitu, pusying lah pasti, haha.

Buat yang mau baca novel dengan bahasa yang mudah dicerna dan berlatar kejadian sehari-hari dan juga menyayat-nyayat hati, ini sangat direkomendasikan. Semoga kisah ini dibuat versi layar lebarnya, sukses terus buat penulis buku ini, Ari sang pujangga lama